Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan ........................................................................................... 1
A. Latarbelakang......................................................................................... 1
B. Masalah .................................................................................................. 2
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
D. Maksud dan Tujuan Penulisan ............................................................ 2
E. Metode Penulisan ................................................................................. 3
Bab II Pembahasan ........................................................................................... 3
A. Definisi Manajemen Strategis .............................................................. 3
B. Ruang Lingkup Manajemen Strategis ................................................. 5
C. Manajemen Strategis Bagian Dari Ilmu Manajemen .......................... 6
D. Tugas Manajer Dalam Menyusun Manajemen Strategis ................... 7
E. Pentingnya Manajemen Strategis ........................................................ 8
Bab III Penutup .................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ............................................................................................ 10
Daftar Pustaka ................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan tak lepas dengan kemampuan seseorang dalam mengendalikan, mengelola (manege) dan mengatur sesuatu yang dipimpin. Pemimpin (manager) harus mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter dari SDM yang dipimpin. Salah satunya dalam dunia pendidikan, maka pemimpin harus mampu mengembangkan dan memanaj kemampuan serta karakter anak didik, dimana merekalah harapan untuk peradaban bangsa yang lebih baik ke depan. Tugas pemimpin untuk mencapai tujuannya harus menggunakan manajemen strategis yang teruji agar dapat memenuhi pencapaian yang maksimal.
Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai permasalahan, baik dari dalam lembaga maupun dari luar, baik dari sisi siswa maupun dari segi pendidik dan manajemen sekolahnya. Tidak hanya dalam dunia bisnis yang membutuhkan manajemen strategis, dunia pendidikan-pun harus mempunyai sistem manajemen yang strategis untuk mengatasi dan mencegah munculnya permasalahan.
Dalam suatu sistem lembaga pendidikan ada yang disebut manajer yang bertugas untuk mengelola sistem yang berada di bawahnya. Manajer dituntut untuk menyelesaikan permasalahan baik kecil maupun besar yang terdapat dalam lembaga tersebut. Manajer harus bisa membuat strategi, tindakan serta dapat melihat peluang besar agar keputusan yang diambil dapat mengurangi kesalahan maupun kekurangan suatu lembaga atau bahkan dapat memformulasikan strategi-strategi baru demi kemajuan lembaga yang dipimpin dalam pembahasan ini adalah pendidikan di Indonesia.
B. Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dimuat inti permasalahnnya yaitu :
1. Bagaimana pentingnya manajemen strategis bagi suatu lembaga pendidikan?
C. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari manajemen strategis?
2. Apa saja ruang lingkup manajemen strategis?
3. Apakah manajemen strategis bagian dari ilmu manajemen?
4. Apa saja tugas manajer dalam menyusun Manajemen strategis?
5. Apa pentingnya manajemen strategis?
D. Maksud dan Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah “Perencanaan Strategi Pendidikan”
2. Memahami serta dapat mengaplikasikan manajemen strategis
3. Mengetahui pentingnya manajemen strategis bagi sebuah lembaga atau organisasi
4. Mengetahui definisi manajemen strategis serta ruang lingkupnya
5. Mengetahui manajemen strategis bagian dari ilmu manajemen
6. Mengetahui dan memahami tugas manajer dalam menyusun manajemen strategis
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu metode kepustakaan. Dimana metode kepustakaan ini dilaksanakan dengan mencari referensi bacaan baik dari buku-buku yang relevan, jurnal, e-jurnal maupun browsing internet yang menunjang serta berkaitan dengan materi dalam makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen Strategis
Lembaga pendidikan yang membawahi mata pelajaran atau program studi, selayaknya dapat memusatkan perhatiannya kepada pelanggan dalam hal ini adalah anak didik dari berbagai kalangan masyarakat jika memang ingin berhasil di era zama revolusi industri 4.0 saat ini. Proses manajemen strategis ini dapat membantu melancarkan tujuan dan cita yang ingin dicapai.
Manajemen Strategi berasal dari dua kata yaitu : manajemen dan strategi. Manajemen secara etimologi berasal dari bahasa Inggris to manage yang berarti memerintah, mengatur, mengurus, mengemudikan. Kemudian dalam perkembangannya, kata to manage mengalami perubahan menjadi manajement yang berarti pimpinan, pengurusan dan pengelolaan (Willy dkk., 1997: 319). Dalam bahasa Arab, kata manajemen identik dengan tadbir (تدبير ), idarah (إدارة) yang berarti mengelola, pengelolaan (Alkalali, 1987: 247-248). Term manajemen dalam aplikasinya sering diartikan sama dengan administrasi, termasuk dalam dunia pendidikan. Alasan mereka menyamakan keduanya dengan dasar bahwa secara fungsional dan operasional. Memang harus diakui bahwa para ahli hingga kini belum ada kesepakatan dalam dua hal itu, namun demikian ada juga yang berpendapat bahwa manajemen dan administrasi merupakan dua hal yang berbeda sebab manajemen merupakan inti dari administrasi (Burhanuddin, 1994: 30-31).¹
Apabila ditelusuri dalam berbagai literatur manajemen, maka pengertian manajemen secara terminologis akan ditemukan bahwa manajemen mengandung empat pengertian, yaitu: (a) manajemen sebagai suatu ilmu, (b) manajemen sebagai suatu proses, (c) manajemen sebagai suatu seni (art) atau kiat, (d) manajemen sebagai suatu profesi atau kemampuan. Namun demikian, secara sederhana manajemen dapat didefinisikan sebagai upaya untuk mendapatkan sesuatu yang dikerjakan melalui orang lain (get things done through other people).¹
Strategik menurut etimologi berasal dari kata strategic (Inggris) yang berarti kiat, cara, taktik utama (Nawawi, 2003: 147). Secara historis kata strategik berawal dari dunia militer dan secara populer diartikan sebagai kiat yang
digunakan oleh para komandan militer (jenderal) untuk memenangkan peperangan. Ralph Taylor dalam Websters’s World University Dictionary mengemukakan ”strategic mean of great or vital importance within an integrated whole” (Taylor, 1965: 989) Namun kata strategik, kemudian dipergunakan juga oleh hampir seluruh organisasi untuk menentukan pilihan dalam memenangkan ”peperangan” tertentu guna mencapai tujuan (Siagian, 2001: 15).¹
Dari pengertian di atas, maka yang dimaksud manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat untuk manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian suatu tujuan organisasi tersebut. Adapun definisi lain tentang manajemen strategik dari para ahli dalam buku Manajemen Strategis (Ramdhani, 2004:5) yang dikutip oleh erna dan hedi dalam jurnalnya yang berjudul analisis manajemen strategi yaitu :
1. Glueck dan Jauch, bahwa manajemen strategis merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi-strategi yang efektif untuk mencapai sasaran perusahaan.
2. Wheelen dan Hunger, bahwa manajemen strategi adalah serangkaian keputusan manajerial dan kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan/perencanaan strategi, pelaksanaan/implementasi dan evaluasi.
3. Dess dan Miller, suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas, yaitu analisis strategi, perumusan strategi, dan implementasi strategi.
4. Ansoff, kumpulan aturan pengambilan keputusan yang dijadikan panduan berperilaku dalam organisasi, paling sedikit strategi yaitu (1) sebagai tolak ukur (yardstick) objectives and goals, (2) bussines strategy, (3) administrative strategy, dan (4) operating policy.
Dari defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Manajemen strategi pada intinya memilih alternatif strategi yang terbaik bagi organisasi/perusahaan dalam segala hal untuk mendukung gerak perusahaan.
¹Mappasiara, (2018) “Manajemen strategik dan manajemen operasional serta implementasinya pada lembaga pendidikan,” Vol. 2, No. 1 : 74-85.
2. Organisasi atau lembaga harus melaksanakan manajemen strategis secara terus menerus dan harus fleksibel dengan tuntutan kondisi dan situasi lapangan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berperan sangat penting dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan unggul. Di kota besar, banyak bermunculan sekolah-sekolah baru sehingga dengan banyaknya lembaga sekolah menimbulkan pilihan-pilihan alternatif lembaga pendidikan untuk menjadi lawan persaingan memperebutkan siswa. Sehingga sekolah saat ini harus punya strategi yang jitu serta manajemen strategi yang unggul dalam mengelola lembaga pendidikannya sehingga masyarakat tertarik untuk memasukkan anaknya ke sekolah tersebut.
B. Ruang Lingkup Manajemen Strategis
Adapun ruang lingkup atau batasan pembahasan manajemen strategik menurut konsep oleh Wheelen and Hunger (1995), yaitu sebagai berikut :²
- Pengamatan lingkungan
Dalam lingkup ini, keputusan atau aturan yang akan diambil dalam manajemen strategis harus memahami dan mengenal kondisi serta situasi lapangan (lingkungan) serta menganalisis SWOT yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sehingga keputusan tersebut relevan dengan perkembangan masyarakat.
- Perumusan atau perencanaan strategi
Dalam perumusan manajemen strategis di suatu
lembaga dapat berupa visi, misi serta penyusunan program kerja lembaga.
Perumusan ini tentu adalah langkah awal kerja-kerja apa saja yang diunggulkan
serta gambaran dari apa yang akan kita lakukan selama beberapa tahun ke depan.
Perencanaan strategis yang dibuat haruslah sesuai dengan hasil pengamatan
lingkungan yang telah dilakukan dan dianalisis SWOT.
- Pelaksanaan
(Implementasi) strategis
Program-program
yang telah dirancang sebaiknya dilakukan sesuai dengan penjadwalan yang telah
dirumuskan. Ruang lingkup ini dimana pergerakan dari suatu lembaga dimulai setelah
proses perencanaan yang matang, SDM yang memadai serta dana yang cukup.
- Evaluasi
dan Pengawasan strategis.
Pengawasan
dilakukan dalam dua bentuk yaitu formal dan informal. Dalam bentuk formal,
pengawasan dilakukan pada saat rapat seluruh anggota dan pengontrolan langsung
dari manajer. Sedangkan bentuk informal, pengawasan dilakukan menggunakan media
sosial ataupun media tersembunyi (cctv).
Evaluasi
merupakan proses pengukuran suatu kinerja apakah sudah mencapai target ataukah
belum. Evaluasi dilakukan sebaiknya setelah program kerja dilakukan agar dapat
melihat langsung kekurangan serta kelebihan dari program yang dijalankan. Adapun
evaluasi penutup dilakukan pada akhir tahun untuk melihat secara garis besar
peningkatan ataupun penurunan kinerja yang dilakukan per tahunnya.
C. Manajemen Strategis Bagian Dari
Ilmu Manajemen
Manajemen
strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi
dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen
strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan
bidang perilaku organisasi.
Berdasarkan
pengertian diatas manajemen strategis merupakan salah satu bidang dalam ilmu
manajemen dimana manajer si pelaku pembuat kebijakan atau strategi-strategi
yang akan dilaksanakan oleh suatu lembaga atau perusahaan tersebut serta
mengolah, mengatur, membimbing dan mengayomi yang merupakan termasuk ke dalam
lingkup manajemen.
D. Tugas Manajer Dalam Menyusun
Manajemen Strategis
Pemimpin
lembaga atau organisasi mempunyai tugas dan peranan yang penting bagi gerak dan
arah suatu lembaga tersebut. Kemana arah organisasi serta kualitas sistem yang
digerakkan bergantung bagaimana pemimpinnya memanaj bawahan serta sistem yang
dikelolanya. Adapun tugas atau peranan manajer dalam menyusun manajemen
strategis yaitu :
- Memberikan
arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.
- Membantu
kepentingan berbagai pihakDapat
mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata
Mampu
membuat perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi kinerja yang efisien dan
efektif.
- Mendorong
keseimbangan dalam menciptakan efesiensi dan efektivitas.³
Manajemen
strategis dalam dunia pendidikan membawa pengaruh besar akan peningkatan
kualitas lembaga dan sumber daya yang bekerja di dalamnya. Sebagai seorang
manajer, kepala sekolah harus mempunyai 4 (empat) kompetensi dan keterampilan
utama dalam menajerial organisasi. Adapaun ke-4 kompetensi tersebut adalah :
1. Keterampilan dalam perencanaan. Kepala
sekolah harus mampu melakukan proses perumusan atau perencanaan baik perencanaan jangka pendek (1–2 tahun),
menengah (2-5 tahun) dan perencanaan jangka panjang (5-10 tahun). Dengan adanya
perencanaan, lembaga pendidikan mampu mengukur kemampuan serta menjadi acuan
keberhasilan dan kesuksesan dalam pekerjaan.
2. Keterampilan
dalam melakukan pengorganisasian. Lembaga pendidikan terdiri dari berbagai
sumber daya manusia yang mendukung sistem kerja pendidikan agar tetap
berlangsung sebagaimana mestinya yang terdiri dari guru, karyawan, bagian
keuangan dan siswa itu sendiri serta gedung dan sarana-prasarana yang dimiliki.
Kepala sekolah harus mampu menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia dengan maksimal dan sebaik-baiknya.
3. Kemampuan dalam pelaksanaan (implementasi)
pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Pada tahap ini
kepala sekolah diharapkan dapat memberikan contoh dalam pelaksanaan kerja, membangun motivasi dan bekerja sama,
serta melakukan koordinasi dengan berbagai elemen pendidikan. Perencaan akan
berbuah hasil yang baik jika diimplementasikan dengan sungguh-sungguh dan
profesional.
4. Tahap pengawasan.
Pengawasan atau supervisi dibagi menjadi dua yaitu supervisi manajemen ddan
supervisi bidang pengajaran. Adapun supervisi manajemen yaitu pengawasan dalam
bidang pengembangan keterampilan dan kompetensi administrasi keuangan dan
kelembagaan. Supervisi pengajaran yaitu melakukan pengawasan dan kendali
terhadap tugas serta kemampuan tenaga pendidik sebagai seorang guru. Oleh
karena itulah, kepala sekolah harus mempunyai kompetensi dan keterampilan
profesional sebagai guru, sehingga mampu memberikan supervisi yang baik bagi bawahannya
(tenaga pendidik).
E. Pentingnya Manajemen Strategis
Manajemen
strategis sangat dibutuhkan oleh semua organisasi atau lembaga dalam berproses
dan beraktivitas, karena jika tidak adanya manajemen strategis tujuan dan
pencapaian dari suatu organisasi tidak dapat dicapai dengan maksimal. Hani
Handoko (1998: 6-7) memberikan tiga alasan utama mengapa manajemen strategis
itu sangat penting dibutuhkan dalam setiap organisasi, yaitu:
- Untuk
mecapai tujuan. Dengan penerapan yang baik, maka pencapaian tujuan organisasi
dan perorangan akan lebih mudah tercapai, sebab dengan manajemen kegiatan
organisasi diproses secara sistematis mulai tahapan perencanaan,
perorganisasian, kepemimpinan, pengontrolan hingga penilaian.
- Untuk
menjaga keseimbangan diantara tujuan yang saling bertentangan. Manajemen
dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara berbagai tujuan, sasaran, kegiatan
pembagian tugas, pembiayaan dan lain-lain.
- Untuk
mencapai efesiensi dan efektifitas. Suatu pekerjaan dan aktivitas organisasi
dapat diukur dengan berbagai pencekatan dan cara. Ukuran yang umum dipakai
adalah standar efisiensi dan efektifitas.⁴
Menurut
Salusu J. (1996:498) ada empat hal ang perlu ditekankan dalam
mengimplementasikan manajemen strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan di
sebuah lembaga pendidikan dalam menghadapai tantangan global yaitu :
- Peningkatan
kualitas manajemen pendidikan
- Peningkatan
kualitas proses pembelajaran
- Peningkatan
kualitas SDM tenaga kependidikan
- Membangun
jaringan kerja (networking)⁴
Maka
urgensitas manajemen strategis dalam kerangka membangun suatu organisasi,
lembaga terkhusus di lembaga pendidikan untuk menjadi solid, mapan dan kuat di
tengah terpaan berbagai tantangan terutama di zaman era revolusi industri 4.0.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen
strategi pada intinya memilih alternatif strategi yang terbaik bagi
organisasi/lembaga dalam segala hal untuk mendukung gerak organisasi. Manajemen
strategis bukanlah suatu kebutuhan tetapi suatu kewajiban dan bagian terpenting
yang harus dilakukan oleh manajer jika lembaga yang dipimpin ingin maju dan
menyesuaikan kondisi dengan perkembangan zaman yang semakin melesat. Apalagi
manajemen strategis dalam pendidikan sangat mempengaruhi aktivitas dan kinerja
pendidik dan anak didik agar dapat berkembang dan menonjolkan kemampuan. Serta
berpengaruh pula pada masyarakat sekitar mengenai kepercayaan publik yang
positif dengan kinerja lembaga pendidikan jika manajemen strategis yang di lakukan berhasil mencapai target yang
diinginkan.
Adapun
tugas dari manajer dalam menyusun manajemen strategis yaitu Memberikan arah
pencapaian tujuan organisasi/perusahaan, membantu kepentingan berbagai pihak,
dapat mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata, mampu membuat
perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi kinerja yang efisien dan efektif serta
mendorong keseimbangan dalam menciptakan efesiensi dan efektivitas.
Manajamen srategi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ilmu manajemen. Hadir
sebagai suatu solusi untuk memberdayakan keseluruhan organisasi (lembaga) agar
secara komprehensif dan sistematis mampu mewujudkan visi dan misi organisasi
tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad khoiri,
(2016) “Manageria: Jurnal manajemen pendidikan Islam, Manajemen strategik dan mutu pendidikan islam,” Vol. 1, No 1 : 76-99.
Erma R dan
Hedi C, (2016) “Jurnal ekonomi & bisnis: Analisis manajemen strategi pada PT. PLN (Persero) (Studi kasus UPJ
Garut Kota-Kaupaten Garut),” Vol. 18, No. 1 : 12-20.
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_strategis
Mappasiara,
(2018) “Manajemen strategik dan manajemen
operasional serta implementasinya pada lembaga pendidikan,” Vol. 2, No. 1 :
74-85.
Samrin,
dkk (2018) “ Jurnal Al-Ta’dib: Manajemen
strategi dalam penguatan program studi manajemen pendidikan Islam (MPI)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari,” Vol. 11, No. 2 : 19-36.