BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Karir dan Pengembangan Karir
Pengertian karir menurut beberapa ahli yaitu :
Setelah
setiap individu mengakumulasikan serangkaian jabatan, posisi dan pangalaman
tertentu, pendekatan ini mengakui kemajuan karir yang telah dicapai setiap
orang. Berdasarkan kedua pendekatan tersebut, Greenhaus mendefinisikan karir
sebagai pola pengalaman berdasarkan pekerjaan (work-related experiences) yang
merentang sepanjang perjalanan yang dialami seseorang.
Greenhaus menambahkan
bahwa work-related experiences secara luas dapat dirinci ke dalam objective
events atau situasi seperti misalnya serangkaian posisi jabatan/pekerjaan, tugas
atau kegiatan pekerjaan, dan keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan
(work-related decisions), intepretasi subyektif tentang peristiwa yang
berkaitan dengan pekerjaan (work-related events) baik pada masa lalu, kini dan
mendatang seperti aspirasi pekerjaan, harapan, nilai, kebutuhan dan perasaan
tentang pengalaman pekerjaan tertentu.⁴
Sudiro (2011),
pengembangan karir adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang
dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan.⁵
Handoko (2008),
pengembangan karir adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan
seseorang untuk mencapai suatu rencana karir.⁶
Romkye (2016),
pengembangan karir mempengaruhi kinerja karyawan, dimana pengembangan karir
merupakan suatu langkah pendekatan formal yang dilakukan organisasi untuk
menjamin bahwa pegawai dengan kualifikasi tepat dan berpengalaman tersedia pada
saat dibutuhkan.⁷
Busro (2018),
pengembangan karir adalah suatu proses berkesinambungan yang dilalui individu
melalui upaya-upaya pribadi dalam rangka merujudkan tujuan perencanaan karirnya
yang disesuaikan dengan kondisi
organisasi.⁸

Manurung (dalam Dewi, 2010), pada hakekatnya pengembangan karir merupakan suatu kondisi tertentu yang berubah menjadi bentuk atau keadaan yang baru menuju ke arah positf (sesuai dengan yang dikehendaki), dan perubahan tersebut berkaitan dengan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan. Dari sudut pandang pegawai, pengembangan karir memberikan gambaran mengenai jalur-jalur karir di masa akan datang didalam organisasi dan menandakan kepentingan jangka panjang dari organisasi terhadap para pegawainya. Bagi organisasi, pengembangan karir memberikan beberapa jaminan, bahwa akan tersedia pegawai-pegawai yang akan mengisi posisi-posisi yang akan kosong di waktu mendatang.⁹
Hubungan Pegawai
dan Organisasi. Menurut Hasto dan Meilan (2007) hubungan antara pegawai dengan
organisasi yang terjalin haruslah saling menguntungkan satu sama lain. Karyawan
memberikan kinerja yang menjadikan organisasi berkembang, sebaliknya organisasi
memberikan penghargaan bagi karyawan yang telah bekerja dan berupaya semaksimal
mungkin dalam pekerjaannya.
Personalitas
Karyawan. Hasto dan Meilan (2007) menyatakan bahwa manajemen karier yang baik
adalah yang mampu melihat personalitas karyawan secara pribadi, baik karyawan
yang apatis dan terlalu ambisius.
Politicking dalam
Organisasi. Menurut Hasto dan Meilan (2007) menyatakan bahwa manajemen karier
akan menjadi sesuatu yang sia-sia jika terdapat virus politicking dalam
organisasi. Contoh yang dimaksud dengan politicking adalah hal-hal nepotisme,
korupsi, hubungan antar teman dan lain sebagainya.
Sistem
Penghargaan. Penghargaan yang diberikan organisasi terhadap karyawannya
disesuaikan dengan apa yang telah dihasilkan, sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan dari organisasi tersebut. Penghargaan yang diberikan bisa berupa
dengan tunjangan, kenaikan jabatan, promosi dan lain sebagainya.
Jumlah Karyawan.
Semakin banyak jumlah karyawan yang dimiliki oleh suatu organisasi maka akan
semakin sempit dan persaingan yang harus dilalui semakin ketat. Semakin banyak
karyawan maka manajemen yang dilakukan akan semakin kompleks. Hasto dan Meilan
(2007) menyatakan semakin banyak jumlah pegawai, persaingan yang dimiliki akan
semakin ketat dalam menempati jabatan atau posisi yang diinginkan.
Ukuran
Organisasi. Menurut Hasto dan Meilan (2007) ukuran organisasi yang dimaksud
merupakan jumlah jabatan yang terdapat dalam organisasi termasuk dengan jenis
pekerjaan, personal karyawan. Ukuran organisasi yang dimaksud mengenai hubungan
antara jenis pekerjaan yang ada serta jumlah karyawan yang dibutuhkan dalam
mengisi kekosongan posisi atau jabatan tersebut. Organisasi yang sudah besar
akan memiliki pembagian pekerjaan dan jabatan lebih kompleks dibandingkan
dengan organisasi atau perusahaan yang tidak terlalu besar.
Kultur
Organisasi. Budaya organisasi merupakan sistem makna yang dianut oleh anggota
organisasi secara bersama yang menjadikan pembeda dengan organisasi lainnya
serta berpengaruh terhadap cara anggota organisasi bertindak (Robbins and
Coulter (2012)). Menurut Hasto dan Meilan (2007) organisasi ada yang bersifat
profesional, demokratis, obyektif serta rasional. Selain itu terdapat juga
organisasi yang bersifat irasional, otoriter dan feodalistis.
Tipe Manajemen.
Hasto dan Meilan (2007) mengemukakan bahwa tipe manajemen ada yang bersifat
kaku, otoriter, tersentralisir, tertutup dan tidak demokratis. Ada juga yang
bersifat fleksibel, terbuka dan demokratis. Dengan kata lain manajemen tersebut
dibagi menjadi manajemen tertutup dan manajemen terbuka.
Berdasarkan beberapan pengertian karir diatas dapat
disimpulkan bahwa karir adalah serangkaian posisi atau jabatan pekerjaan yang
ditempati oleh seseorang, karir dirancang dengan tujuan untuk membuat karyawan
atau guru puas dengan suatu lembaga dimana mereka bekerja.
Adapun pengertian dari pengembangan karir dari
beberapa ahli yaitu :

Manurung (dalam Dewi, 2010), pada hakekatnya pengembangan karir merupakan suatu kondisi tertentu yang berubah menjadi bentuk atau keadaan yang baru menuju ke arah positf (sesuai dengan yang dikehendaki), dan perubahan tersebut berkaitan dengan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan. Dari sudut pandang pegawai, pengembangan karir memberikan gambaran mengenai jalur-jalur karir di masa akan datang didalam organisasi dan menandakan kepentingan jangka panjang dari organisasi terhadap para pegawainya. Bagi organisasi, pengembangan karir memberikan beberapa jaminan, bahwa akan tersedia pegawai-pegawai yang akan mengisi posisi-posisi yang akan kosong di waktu mendatang.⁹
Berdasarkan beberapa pengertian pengembangan karir
menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai perencanaan karir
yang diinginkan dan mampu mendorong karyawan /guru agar bekerja dengan lebih
produktif.
B.
Sasaran Pengembangan Karir
Pengembangan
karir yang dilakukan oleh instansi bertujuan untuk mengembangkan potensi SDM
yang dimiliki instansi dalam hal ini adalah karyawan sesuai dengan kebutuhan.
Edwin B. Flippo (1995:278), pengembangan karir yang dirancang dengan baik
memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1)
Membantu
karyawan dalam menilai kebutuhan karir internal mereka sendiri.
2)
Mengembangkan
dan menyebarluaskan kesempatan-kesempatan karir
3)
Menghubungkan
kebutuhan dan kemampuan dari karyawan dengan kesempatan karir yang ada.
Adapun tujuan pengembangan karir menurut T. Hani
Handoko (1992:93) adalah:
1) 
Mengembangkan karyawan yang potensial.

Mengembangkan karyawan yang potensial.
2) Menurunkan perputaran karyawan.
3) Mengungkapkan potensik.
4) Mendorong pertumbuhan.
5) Mengurangi penimbunan.
6) Memuaskan kebutuhan karyawan.
7) Membantu pelaksanaan rencana kegiatan yang telah
disetujui.
8) Meningkatkan kemampuan karyawan.
9) Meningkatan supply pengembangan karir yang
berkemampuan.
Berdasarkan
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pengembangan karir adalah untuk
mengembangkan kemampuan dan potensi karyawan/guru untuk meraih jenjang karir
yang lebih tinggi agar dapat memuaskan kebutuhan karyawan/guru serta
mengoptimalkan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan lembaga pendidikan.
C.
Tujuan Karir
Tujuan karir adalah posisi di masa mendatang yang
ingin dicapai oleh individu dalam pekerjaannya. Jadi keberhasilan karir tidak
lagi diartikan sebagai penghargaan institusional dengan meningkatnya kedudukan
dalam suatu hierarki formal. Apalagi pada saat ini karir telah mengalami pergeseran
menuju karir tanpa batas (the
boundaryless career). Kunci
keberhasilan karir pada masa yang akan datang lebih dicerminkan dari pengalaman
hidup seseorang daripada posisi yang dimilikinya.¹º
¹º Maya Sari (2013), “Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir menjadi akuntan publik
oleh mahasiswa departmen akuntansi fakultas ekonomi Umsu Medan”. Vol. 05.
No. 01:33-42
1. Tahap
Karir Awal
Setiap
karyawan tentu memulai karirnya dari posisi tertentu sesuai kebidangan,
keahlian, dan pendidikannya. Inilah yang disebut karir awal. Dalam prosesnya,
karir awal tidak selalu berjalan mulus karena ada berbagai masalah seperti
ketidaksesuaian realitas pekerjaan, seniorisasi, batasan loyalitas yang tidak
jelas, sulit beradaptasi dengan lingkungan internal maupun eksternal,
insentivitas akan aspek politik organisasi, dan lain sebagainya.
2. Tahap
Karir Pertengahan
Tahap
pertengahan bisa dikatakan sebagai periode stabilisasi karena mereka sudah
cukup mampu memahami kerja dengan segala tanggung jawabnya. Pada tahap ini,
karyawan mulai menemukan pengalaman baru seperti penugasan khusus, promosi,
hingga tawaran dari perusahaan lain.
3. Tahap
Karir Akhir
Pada
akhirnya, karyawan akan masuk ke tahap akhir dimana mereka yang sudah senior
dan bersiap pensiun mulai mengurangi beban kerja sekaligus mentransfer ilmu
kepada mereka yang akan menggantikan posisinya. Pada tahap ini, lembaga bisa
memberikan kebebasan kepada karyawan/gurunya namun memastikan mereka tetap
produktif selama masa-masa akhir tersebut.
D.
Faktor-faktor Penentu Karir
Danang
Sunyoto (2015) mengungkapkan terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
pengembangan karier karyawan yaitu:¹¹
1. Faktor-faktor internal
2. Faktor-faktor eksternal
Menurut Hasto dan Meilan (2007),
pihak eksternal biasanya memiliki dampak besar ialah yang berkepentingan dan
memiliki kekuasaan yang berdampak besar bagi organisasi. Menurut Rivai (2011)
pengaruh lingkungan eksternal antara lain peraturan perundangundangan yang
dikeluarkan oleh pemerintah, tingkat kompetisi dan lokasi dari organisasi.
E.
Pentingnya Pengembangan Karir di Lembaga Pendidikan
Pengembangan
karir guru dan karyawan di lembaga pendidikan menjadi sangat penting dan
berguna bagi sekolah agar roda pendidikan bisa berjalan dengan baik karena ada
rotasi jabatan dan perkembangan keilmuan yang terus update mengikuti zaman.
Selain itu, dengan adanya program pengembangan karir, sekolah bisa menekan
angka resign-nya karyawan maupun guru
dan mengikis guru-guru yang kolot.
Meningkatnya
prestasi guru dan karyawan memberikan dampak positif bagi anak didik pada
sistem pembelajaran dengan pola didik yang sesuai dengan perkembangan zaman,
aktualisasi keilmuan yang ter-uptodate,
serta meningkatnya keahlian guru dalam mengikuti kecanggihan teknologi. Sehingga
dapat meningkatkan rating sekolah bagi masyarakat dan antar lembaga pendidikan
lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Karir
adalah serangkaian posisi atau jabatan pekerjaan yang ditempati oleh seseorang,
karir dirancang dengan tujuan untuk membuat karyawan atau guru puas dengan
suatu lembaga dimana mereka bekerja. Sedangkan pengembangan karir adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan karir yang
diinginkan. Adapun sasaran pengembangan karir yaitu membantu karyawan dalam
menilai kebutuhan karir internal mereka sendiri, mengembangkan dan
menyebarluaskan kesempatan-kesempatan karir, dan menghubungkan kebutuhan dan kemampuan dari
karyawan dengan kesempatan karir yang ada.
Tujuan
karir adalah posisi di masa mendatang yang ingin dicapai oleh individu dalam
pekerjaannya. Jadi keberhasilan karir tidak lagi diartikan sebagai penghargaan
institusional dengan meningkatnya kedudukan dalam suatu hierarki formal.
Sedangkan faktor-faktor penentu karir terbagi menjadi dua yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Meningkatnya prestasi guru dan karyawan memberikan dampak
positif bagi anak didik pada sistem pembelajaran dengan pola didik yang sesuai
dengan perkembangan zaman, aktualisasi keilmuan yang ter-uptodate, serta meningkatnya keahlian guru dalam mengikuti
kecanggihan teknologi. Sehingga dapat meningkatkan rating sekolah bagi
masyarakat dan antar lembaga pendidikan lainnya.
B.
Saran
Berdasarkan
kesimpulan yang diuraikan diatas, mengingat begitu pentingnya pengembangan
karir terutama bagi karyawan dan guru pada lembaga pendidikan maka penyaji memberikan
saran yang dapat diajukan sebagai hasil dari pembuatan makalah ini yaitu saran
bagi lembaga untuk lebih memperhatikan kepuasan dan kesejahteraan para guru dan
karyawan sehingga dapat berdampak meningkatkan prestasi kerja dan pola asuh
pendidikan yang optimal bagi anak didik. Serta memberikan ruang bagi guru dan
karyawan untuk meningkatkan potensi diri.
DAFTAR PUSTAKA
Https://ejournal.upi.edu>gea>article>download (Diakses pada tanggal 08 November 2019 Pukul 14.00)
Https://Journal.uny.ac.id/index.php/economia/article/view/1806/1498 (Diakses pada tanggal 08 November 2019 Pukul 16.00)
Https://www.linovhr.com/pengembangan-karir-karyawan-di-dalam-perusahaan/ (Diakses pada tanggal 08 November 2019 Pukul 15.15)
Inryani
Greysita Lumingkewas, Fuad Mas’ud (2017) “Pengembangan
karir pada perempuan (studi fenomenologi pada karyawan perempuan PT. Semen
Indonesia)”. Vol. 06. No.04:1-15
Maya
Sari (2013), “Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir menjadi akuntan
publik oleh mahasiswa departmen akuntansi fakultas ekonomi Umsu Medan”. Vol.
05. No. 01:33-42
Ni
Kadek Sudnanti dan Ni Wayan Wijayanti (2018), “Pengaruh pengembangan karir,
stres kerja dan pemberdayaan karyawan terhadap Turnover Intention di Kayumanis
Nusa Dua Private Villa & Spa Bali”. Vol. 03. No. 02:167-178
Noviyanti
Rianti dan Sri Langgeng (2019), “Pengaruh tingkat pemndidikan, pelatihan, &
pengembangan karir terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Takaful Batami”. Vol.
07 No. 01: 48-55
Priyono
dan Marinis. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: Zifatama Publisher
Rosmawati,
Akmal & baharuddin (2019), “Pengaruh pendidikan & pelatihan (diklat),
disiplin kerja terhadap pengembangan karir melalui kinerja pegawai kantor
kecamatan Bissappu di Kabupaten Bantaeng”. Vol. 02 No. 02 (https:/journal.stiemkop.ac.id/index/phs/yume)
Yusuf
Rahman Al Hakim, Dkk (2018) “Peranan hubungan kerja, pengembangan karir dan
motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan”. Vol. 03, No. 01 : 37-45

No comments:
Post a Comment